
Benarkah Genteng Tanah Liat Mampu Buat Rumah Lebih Sejuk?
Deskripsi
KOMPAS.com - Material genteng dari tanah liat mendominasi penggunaan atap rumah di Indonesia. Salah satu dari rentetan penyebabnya adalah anggapan genteng tanah liat mampu membuat rumah terasa lebih sejuk. Lantas, apakah hal itu benar? Sesuai dengan namanya, genteng tanah liat terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar dengan tungku gerabah. Baca juga: Dinding Kamar Mandi Berkeramik Full atau Separuh? Ini Plus Minusnya Jenis atap ini ada yang tidak diglasir atau diglasir untuk sekadar menghasilkan hasil akhir berwarna-warni. Warna tersebut mampu memengaruhi daya pantul sinar matahari yang dimiliki.
Warna asli atau terakota tanpa glasir mampu memantulkan 33 persen sinar matahari yang mengenai permukaan genteng. Oleh karenanya, EO Lawrence Berkeley National Laboratory memberikan peringkat 36 pada Solar Reflectance Index untuk gentang tanah liat.
Sementara genteng tanah liat yang dicat warna putih akan memantulkan 70 persen-80 persen sinar matahari yang mencapai permukaannya. Sedangkan atap waterproofing membrane yang tersusun dari campuran aspal, hanya memantulkan sekitar 5 persen-15 persen sinar matahari. Hal yang sama juga terjadi dengan atap waterproofing membrane berwarna putih yang hanya memantulkan 35 persen-55 persen cahaya matahari.
Genteng tanah liat juga memiliki massa termal yang baik, seperti bata merah. Massa termal adalah kemampuan material untuk menyerap, menyimpan dan menyalurkan panas. Bahan tanah liat membuat genteng mampu menyerap panas dengan baik, menyimpan dan menyebarkannya secara perlahan pada malam hari ketika suhu udara turun. Berbeda halnya dengan atap logam atau aspal yang dengan segera mengalirkan panas sesaat setelah diterima.
Untuk diketahui, teknik pemasangan genteng tanah liat turut berpengaruh terhadap kemampuan jenis atap ini dalam mengalirkan udara. Genteng tanah liat dipasang menggunakan pasak atau paku melalui tepi atas genteng dan ditahan ke penyangga kayu. Metode pemasangan ini memungkinkan aliran udara bebas baik di atas maupun di bawah genteng.
Aliran udara yang lebih baik mengindikasikan genteng dapat menyebarkan panas lebih cepat dan efisien. Genteng tanah liat menyebarkan 70 persen lebih sedikit panas ke dalam rumah selama musim panas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Genteng Tanah Liat Mampu Buat Rumah Lebih Sejuk?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2024/07/22/190000121/benarkah-genteng-tanah-liat-mampu-buat-rumah-lebih-sejuk-?lgn_method=google&google_btn=onetap.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Berita Lainnya

Perang Dagang 2025: Ketika Dua Raksasa Ekonomi Kembali Bertarung
Tahun 2025 belum genap berjalan setengah, tapi dunia sudah dihadapkan kembali pada ketegangan global: perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Setelah sempat mereda, konflik dagang ini kembali memanas – dan kali ini, dampaknya lebih luas dari sebelumnya.
???? Awal Mula Kembali Memanas
Presiden AS, Donald Trump, kembali menjabat pada Januari 2025. Tak butuh waktu lama, ia kembali ke strategi proteksionisnya. Tarif tinggi kembali dikenakan pada barang-barang impor dari China, dengan angka yang mengejutkan: hingga 145%. Tak tinggal diam, China membalas dengan tarif 125% untuk produk dari AS.
Bagi dua negara ini, perang dagang bukan hal baru. Tapi di tengah ekonomi global yang masih rapuh pasca pandemi dan krisis energi, perang tarif ini bisa menjadi percikan yang memicu kebakaran ekonomi yang lebih besar.
???? Dampak Global yang Tak Terhindarkan
Perang dagang ini tidak hanya berdampak pada dua negara besar. Negara-negara berkembang seperti Indonesia juga ikut merasakan getarannya. Ketergantungan terhadap ekspor dan impor dari dua raksasa ini membuat banyak negara harus berpikir ulang soal strategi dagang mereka.
Sektor manufaktur terguncang. Harga bahan baku naik, rantai pasok terganggu, dan pasar ekspor menyusut. Negara-negara seperti Indonesia pun mulai melakukan langkah antisipatif.
Bagaimana Indonesia Merespons?
Indonesia bergerak cepat. Kementerian Perdagangan menyusun strategi diversifikasi pasar—memperluas jangkauan ekspor ke negara-negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. Di saat yang sama, Indonesia resmi bergabung dengan forum BRICS pada awal 2025, menandai babak baru dalam posisi geopolitiknya.
Namun langkah ini tidak tanpa risiko. Amerika Serikat mengancam akan mengenakan tarif 100% pada negara-negara anggota BRICS. Ini membuat posisi Indonesia menjadi rumit: antara menjaga hubungan dagang dengan AS, atau memperkuat aliansi baru.
???? Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Perang dagang 2025 jadi pengingat bahwa dalam ekonomi global, tidak ada yang benar-benar kebal dari dampak kebijakan luar negeri negara besar. Negara-negara kecil dan berkembang harus cerdas dalam membaca arah angin, dan bersiap dengan strategi jangka panjang.
Diversifikasi ekonomi, memperkuat pasar dalam negeri, dan beradaptasi dengan perubahan global adalah kunci. Dunia sudah berubah, dan cara lama tak lagi relevan di era baru ini.
Perang dagang ini menunjukan kalau dunia bisnis dan ekonomi dapat berubah sewaktu-waktu. Kita tidak bisa santai-santai aja, harus adaptif dan siap pivot.
Karena di era sekarang, yang adaptif yang bakal survive. ????????

5 Pilihan Tanaman Pakis untuk Mempercantik Ruangan
AKARTA, KOMPAS.com - Meletakkan tanaman hias dalam ruangan dapat membuat ruangan makin cantik dan lebih hidup. Bila Anda sedang mempertimbangkan untuk menambahkan tanaman hias ke dalam ruangan, tanaman pakis bisa menjadi pilihan. Tanaman pakis memiliki daun yang hijau cerah dan rimbun sehingga membawa suasana alam ke dalam rumah.
Dikutip dari Love to Know, Minggu (19/3/2023) berikut ini 5 tanaman pakis yang cocok untuk mempercantik ruangan.
1. Pakis asparagus Pakis asparagus (Asparagus aethiopicus) sebenarnya bukanlah pakis. Tidak seperti pakis sejati, tanaman ini menghasilkan biji dan bukan spora.
Tanaman ini memiilki daun berbulu yang terlihat seperti tanaman asparagus, tetapi tidak menghasilkan makanan. Ketika ditanam di dalam ruangan, pakis asparagus membutuhkan cahaya tidak langsung yang terang.
2. Pakis boston Pakis Boston (Nephrolepis exaltata) adalah tanaman rumah yang sangat populer karena daunnya yang rimbun dan berbulu. Tanaman ini tumbuh subur di dalam ruangan dengan cahaya tidak langsung sedang atau terang. Pakis Boston akan menambahkan dedaunan yang subur ke ruangan Anda. Mereka juga bisa menjadi tanaman gantung yang bagus. Dengan penyiraman yang tepat, pakis Boston dapat tetap indah selama bertahun-tahun.
3. Pakis kangguru Pakis kanguru (Microsorum diversifolium), juga disebut pakis kangaroo paw merupakan tanaman asli Australia dan Selandia Baru. Dedaunan kangaroo fern lebih kokoh daripada kebanyak pakis lainnya. Struktur bulat kecil yang menghasilkan spora dapat terbentuk di bawah daun. Tanaman ini membutuhkan cahaya tidak langsung yang terang saat ditanaman di dalam ruangan.
4. Pakis sarang burung Bird's Nest Fern atau pakis sarang burung (Asplenium nidus) memiliki daun yang panjang dan lebar.
5. Pakis buaya Crocodile fern atau pakis buaya (Microsorum musifolium) memiliki daun berkerut dan kasar yang menyerupai sisik kulit buaya. Tidak seperti kebanyakan pakis lainnya, tanaman cantik ini lebih suka tumbuh dalam cahaya redup, sehingga cocok untuk sudut-sudut gelap di ruang Anda.
Dominikus Wirawan Kuncorojati, Sakina Rakhma Diah Setiawan Tim Redaksi
Ilustrasi tanaman hias pakis Boston.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Pilihan Tanaman Pakis untuk Mempercantik Ruangan, Bentuknya Unik", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/homey/read/2023/03/19/155508976/5-pilihan-tanaman-pakis-untuk-mempercantik-ruangan-bentuknya-unik?page=2.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Sebagian Besar Hotel Jaringan Internasional Ada di Pulau Jawa dan Bali Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebagian Besar Hotel Jaringan Internasional Ada di Pulau Jawa dan Bali
KOMPAS.com - Terdapat hotel dan usaha akomodasi di Indonesia yang pengelolaannya berada di bawah manajemen jaringan hotel internasional. Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya di Indonesia 2024, hotel bintang memiliki keterlibatan dengan jaringan internasional lebih besar dibandingkan usaha akomodasi lainnya.
Pada hotel berbintang, 11,12 persen dikelola oleh jaringan internasional. Sementara usaha akomodasi lainnya yang dikelola oleh jaringan internasional hanya 0,21 persen. Jaringan internasional menawarkan akses terhadap standar pelayanan global, sistem manajemen modern, serta pemasaran yang luas melalui jaringan reservasi internasional.
Dilihat dari sebaran wilayahnya, sebagian besar hotel jaringan internasional berada di Pulau Jawa dan Bali.
Dari keseluruhan hotel jaringan internasional di Indonesia, paling banyak terdapat di Provinsi Bali yakni sebesar 20,77 persen, diikuti Jawa Barat sebesar 14,08 persen, dan DKI Jakarta sebesar 13,38 persen. Sedangkan di Provinsi Maluku, Maluku Utara, dan Papua Pegunungan tidak terdapat hotel yang berjaringan internasional.
Muhdany Yusuf Laksono Penulis
Ilustrasi hotel atau penginapan.(DOK.SHUTTERSTOCK/Kanyapak Lim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebagian Besar Hotel Jaringan Internasional Ada di Pulau Jawa dan Bali", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2025/01/12/182557221/sebagian-besar-hotel-jaringan-internasional-ada-di-pulau-jawa-dan-bali.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebagian Besar Hotel Jaringan Internasional Ada di Pulau Jawa dan Bali", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2025/01/12/182557221/sebagian-besar-hotel-jaringan-internasional-ada-di-pulau-jawa-dan-bali.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6